Minggu, 19 September 2010

Jenak Rasa

Menit melaju bak petir
sambarannya sesebentar membakar tepitepi hatiku...
celah kucari untuk menyusun sebuah makna

tak jua!
tak jua!
serumit apa jiwa bisa menjadi?
ketika menit melajunya bak petir. tanpa sisakan seinci ruang untuk hatiku merasa.

lagilagi! lagilagi!
kalau kau tak tidur tenang di sana,
wahai perasaan cinta...
akan kubakar hatiku!
(atau sekali lagi kuperkosa diriku,
karena jawabanmu, bagiku tak pernah jelas,
benar cinta, atau hanya sekedar menggoda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar